Selasa, 28 Juni 2011

Kylie Minogue IN INDONESIA

Check Photos - Kylie Minogue In Sentul Internatinal , Bogor (Indonesia)









 Photos : KapanLagi.com

Bisa Banyak Bahasa, Otak Lebih Tajam

         


  Berapa bahasa yang Anda kuasai? Jika sedikitnya ada dua, selamat. Berarti Anda sudah "berinvestasi" banyak untuk mencegah kepikunan yang timbul di usia nanti. Ini adalah hasil penelitian Dr Ellen Bialystok, seorang profesor psikologi dari York University, Toronto. Selama empat puluh tahun lebih, hasil penelitian Bialystok memperlihatkan bahwa kemampuan bilingual memengaruhi ketajaman otak seseorang. Mereka yang bicara dalam dua bahasa juga terlihat lebih lihai dalam ber-multitasking. Selain itu, temuannya terakhir juga membuktikan, orang yang bicara dalam dua bahasa  juga berisiko lebih rendah untuk mengalami gejala penyakit Alzheimer di hari tuanya.

Bagaimana bisa begitu? Dari pengamatannya terhadap kemampuan berbahasa yang dimiliki anak-anak, terlihat anak yang bilingual memiliki sistem kognitif yang lebih baik daripada anak-anak monolingual. "Di otak setiap orang terdapat semacam sistem kendali yang membuat Anda fokus terhadap apa yang terdengar relevan, sekaligus mengabaikan yang tidak penting. Itu sebabnya, Anda dapat menyimpan dua hal berbeda di benak pada waktu bersamaan, lalu menggunakannya secara bergantian, sesuai kebutuhan," kata Bialystok.

Jika Anda menguasai dua bahasa, kedua bahasa ini akan muncul bersamaan di otak setiap kali Anda bicara. Kemudian, sistem kendali ini yang akan memilahnya dan menyesuaikan dengan bahasa apa yang sedang dipakai pada waktu itu. Dibandingkan mereka yang hanya bicara dalam satu bahasa, otak orang bilingual lebih terasah dan apabila kedua bahasa digunakan terus-menerus dalam jangka panjang, sistem ini akan menjadi semakin efisien.

Hal penting yang digarisbawahi oleh Bialystok, penguasaan dua bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang digunakan sehari-hari dan secara terus-menerus. "Jadi, bukan bahasa asing yang Anda pernah pelajari di sekolah, melainkan bahasa yang selalu digunakan," katanya lagi.

Selain itu, dua bahasa tidak melulu berkaitan dengan bahasa asing, tetapi termasuk juga bahasa daerah yang Anda gunakan di rumah.

Sc : Kompas And New York Times

Senin, 27 Juni 2011

Tips : 7 Langkah Perbaiki Hubungan Usai Affair

HIDUP bahagia dengan pasangan adalah tugas dan tanggung jawab dua pihak. Upaya makin keras perlu dilakukan ketika pasangan mengalami masalah pengkhianatan.

Sebuah realitas yang sangat mengguncang hati ketika Anda tahu perselingkungan si dia. Butuh waktu lama untuk mencerna semuanya, sekaligus Anda perlu bertahan untuk menyusun kembali potongan harapan yang terserak dan memulai proses penyembuhan.

Simak tujuh langkah untuk memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan, seperti diulas Allwomenstalk. Bagian tersulit adalah melakukan langkah pertama, tapi setelah melewatinya, Anda akan menemukan langkah lain menjadi lebih ringan.

Bagi peselingkuh


1. Meminta maaf tanpa syarat

Jika Anda mencoba untuk memerbaiki hubungan setelah pengkhianatan, sangat penting untuk meminta maaf tanpa syarat dan alasan. Sebuah ungkapan “Saya minta maaf” dengan embel-embel “tapi” hanya akan membuat marah pasangan Anda. Anda tidak ingin itu terjadi, kan? Anda bertanggung jawab atas rusaknya hubungan, ambillah tanggung jawab penuh untuk itu dan berkomitmen untuk memerbaikinya.

2. Jadilah sebuah “buku yang terbuka”

Apa yang paling Anda butuhkan sekarang adalah mendapatkan kepercayaan kembali dari pasangan. Jadilah pribadi yang benar-benar terbuka di hadapannya, misal menyertakan pasangan dalam semua kegiatan sosial Anda sehingga dia tahu bahwa Anda tidak menyembunyikan apa-apa.

3. Jangan bersikap defensif

Seberapa keras Anda berupaya memerbaiki hubungan setelah berselingkuh, ingatlah bahwa pasangan Anda telah terpukul dan terluka. Jadi, jangan bersikap defensif atau bereaksi marah ketika dia mulai membicarakan tentang perselingkuhan Anda. Dengarkan saja. Setelah itu, semua akan kembali wajar dan dia tidak lagi mengungkitnya.

Untuk korban perselingkuhan

4. Hadapi kenyataan

Bagian lebih sulit dan penting adalah memutuskan apakah Anda ingin berdamai dengannya. Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda bisa memercayainya lagi. Jika hubungan layak diselamatkan, mulailah berupaya untuk menghidupkan kembali cinta dan kepercayaan.

5. Luapkan saja

Wajar bila Anda terluka setelah tahu bahwa pasangan selingkuh. Perasaan murka, bingung, frustrasi, dan balas dendam adalah reaksi yang harus diluapkan. Bicaralah dengan seseorang yang netral. Dan ingat, jika pasangan telah meminta maaf, berarti ia sudah siap untuk membicarakan kesalahannya dan bekerja melalui rasa sakit bersama Anda.

Untuk kedua pihak

6. Pahami batasan

Dalam pernikahan, istri dan suami memiliki batasan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan fisik atau emosional masing-masing. Oleh karena itu, sangat penting untuk menarik garis batas yang jelas. Jadi ketika salah satu keluar batas, maka pihak lain bisa mengingatkan.

7. Melakukan sesuatu bersama

selama upaya rekonsiliasi, cobalah Anda berdua melibatkan diri dalam kegiatan yang menarik minat bersama. Pergi mewujudkan impian liburan yang sempat terlupakan, melihat foto-foto dan video ulang tahun anak-anak, membeli hewan peliharaan baru, atau mendekorasi ulang rumah Anda. Menghabiskan waktu berkualitas bersama-sama akan membuang pikiran Anda dari kenangan jahat dan membantunya membangun kenangan yang lebih indah.

Sc : OkeZone 

Tips : Cara Mudah Raih Kemenangan

LANGKAH awal untuk merasa bahagia adalah berdamai dengan wajah Anda sendiri dan menyadari bahwa Anda layak untuk dicintai. Penasaran bagaimana caranya?
 
Buku “Dapatkan Cintanya di Bawah 7 Detik” oleh Lex DePraxis memaparkannya untuk Anda berikut ini.
 
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan bagian-bagian wajah yang menurut Anda terlihat indah. Misalnya, mata Anda yang tajam, hidung yang mancung, atau bibir yang seksi. Lalu ucapkan afirmasi untuk bagian wajah tersebut sambil tersenyum, "Mata saya indah, saya suka mata saya!" Atau "Bibir saya seksi, saya suka bibir saya!" Ulangi mengucapkan format kalimat tersebut sebanyak 6-7 kali sebelum melanjutkannya ke bagian wajah lain yang juga indah.
 
2. Berikutnya, perhatikan bagian wajah yang Anda anggap kurang menarik. Ucapkan afirmasi dengan format, "Saya menerima (nama bagian wajah) dengan sempurna apa adanya" Ulangi pengucapan sebanyak 6-7 kali.
 
Ini adalah ritual sederhana yang meluruskan kembali cara Anda memandang diri sendiri. Lakukan secara disipilin selama 1 pekan, maka Anda bisa merasakan sendiri perubahan sikap mental Anda pada diri sendiri.

 
 
Lakukan sebulan penuh, orang di sekeliling Anda terutama gebetan akan merasakan perubahan sikap Anda, sekalipun Anda sebenarnya tidak mengubah sikap atau perilaku sama sekali.


Sc : OkeZone

Indonesia Country Guide

Indonesia Country Guide



 

 Photos : Yahoo Indonesia

Travel : Bali , INDONESIA








Lush and languid, Bali beguiles with its beach-side charms.
Bali is so picturesque that you could be fooled into thinking it was a painted backdrop: rice paddies trip down hillsides like giant steps, volcanoes soar through the clouds, the forests are lush and tropical, and the beaches are lapped by the warm waters of the Indian Ocean.
Yes, Bali has beaches, surfing, diving and resorts great and small, but it's the essence of Bali - and the Balinese - that make it so much more than just a fun-in-the-sun retreat. It is possible to take the clich é of the smiling Balinese too far, but in reality, the inhabitants of this small island are indeed a generous, genuinely warm people. There's also a fun, sly sense of humour behind the smiles; upon seeing a bald tourist, many locals exclaim 'bung ujan' (today's rain is cancelled) - it's their way of saying that the hairless head is like a clear sky.
'The beauty of Bali is precisely the elusiveness of Bali, and the fact that most of what is happening, in the air, the soil, around you, is taking place in a language you can't decipher.' - Pico Iyer
(Sc : Yahoo Indonesia ) 

Pageant Daily : Miss Universe 2023

 Miss Universe 2023 : My Favorites Argentina , Australia, Brazil, Cameroon, Canada, Colombia, Costa Rica, Ecuador, El Salvador, Germany, Hon...