Pageant Talk | Puteri Indonesia 2018

Review | Puteri Indonesia 2018 

Ajang Puteri Indonesia 2018 memang sudah berakhir 1 minggu lalu tetapi ajang tersebut masih terasa sampai sekarang. karena ajang tersebut menjadi "Sianida" buat yang nonton. kenapa saya bilang seperti itu? karena ajang Puteri Indonesia 2018 ajang kejutan luar biasa. 😆😆😆  Ajang Puteri Indonesia 2018 ada 2 point yaitu Plus and Minus.  



Plus | 

Tahun ini dalam hal Stage, Opening number. Saya salut karena sudah ada kemajuan.  stage simple membuat kontestan tidak ribet, opening art saya juga suka. hal yang simple memang menarik.



Minus | 

Host.  Seorang host harus tau cara membawa acara apalagi acara pageant. Host bisa membangun efek positif supaya penonton atau tamu undangan lebih semangat lagi nonton. Kritik keras saya kepada Farhannisa Nasuti..saya mengumumkan pemenang special award terkesan cepat dan tidak elegant.  itu benar - benar tidak sopan. coba lihat deh di tv saat mengumumkan special award ada temponya dan tentu saja elegant. ini tidak. sangat mengecewakan. 

Judge.   Saya heran dewan juri PI 2018 kali ini tidak berkelas padahal dewan jurinya bukan orang sembarangan. saya heran... kenapa saat memberi question kepada finalist ada kata "Ini pertanyaan titipan" saya mau bertanya.. kalau cuman bisa memberikan question dari pertanyaan titipan jadi untuk apa mereka jadi juri? jujur saja ini salah satu blunder YPI. Sangat mengecewakan. 



Question.  Question Puteri Indonesia seperti pertanyaan anak sekolahan. Kenapa pertanyaan tidak yang berhubungan yang terjadi di Indonesia, Masalah hukum, pendidikan, LGBT atau tentang Umum seperti masalah acara tv yang banyak acara alay. ini tidak. 

Kontroversi 

Dalam penobatan Puteri Indonesia 2018 mendapat kritikan tajam dari warganet melalui sejumlah media sosial. Mereka menyayangkan keputusan dewan juri dan Yayasan Puteri Indonesia yang menggelar memilih ketiga wanita itu sebagai pemenang. Warganet menilai dewan juri yang terlibat tidak memiliki kompetensi mengenai dunia kecantikan dan kontes kecantikan skala internasional, sehingga memilih 3 Besar yang menurut warganet tidak cocok untuk berkompetisi di kontes internasionalnya masing-masing.

Hal ini terlihat Malam Pemilihan Puteri Indonesia 2018, 3 Besar Puteri Indonesia 2018 tampil kurang memesona di sesi tanya jawab. Jawaban yang mereka berikan atas pertanyaan juri terdengar kurang yakin. Pembawaan mereka juga kurang tenang dan terlihat sangat gugup. Warganet pun menuding adanya settingan dalam penyelenggaraan ini, yang terlihat dari busana para peserta 3 Besar yang ternyata senada dengan mahkota yang mereka dapatkan.

Selain itu warganet juga mengkritisi adanya diskriminasi terhadap ratu kecantikan internasional yang diundang di malam penobatan tersebut. Pada acara tersebut, Yayasan Puteri Indonesia seakan memberi perlakuan istimewa bagi Miss Universe 2017, Demi-Leigh Nel-Peters saat tampil di atas pentas. Hal ini berbeda dengan dua ratu kecantikan lainnya yang turut hadir di malam itu, yakni Miss International 2017, Kevin Lilliana dan Miss Supranational 2017, Jenny Kim yang muncul di panggung sekadarnya, tanpa perlakuan yang sama seperti Miss Universe.

Diskriminasi lainnya terlihat saat penyematan mahkota di akhir acara. Yayasan Puteri Indonesia dinilai terkesan hanya memprioritaskan penobatan bagi pemenang utama dan tidak memberi tempat bagi pemahkotaan bagi runner-up. Bahkan, Puteri Indonesia Perdamaian (Runner-up 3) 2017, Dea Rizkita terpaksa menobatkan penerusnya di belakang panggung.Hal ini pun kemudian menuai reaksi keras dan kecaman dari warganet di media sosial kontes ini.

Notes.  Masalah busana yang dituding sama dengan mahkota sudah dibantah sama desainer dan asisten desainer. jadi  hal itu cuman prasangka buruk netizen saja.

Trivia  

• Kemenangan Sonia menjadi Crown kedua Puteri Indonesia untuk Bangka Belintung
• Tahun ini melibatkan 6 Desainer. 
• Tahun ini mengundang 3 Ratu Kecantikan (Miss Universe, Miss International dan Miss Supranational)