Dynamism Of Rumah Gadang" karya Dynand Fariz dari @jemberfashioncarnaval Alam dan Manusia sejatinya harus berada dalam Kesatuan, Kelarasan, Keseimbangan, dan Kesetangkupan dalam keutuhannya yang padu.
•
Rumah Gadang adalah rumah kayu yang mampu memahami bahasa alam. Sekalipun alam sedang menggetarkan tanahnya, Rumah ini tetap kokoh dan berayun mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut.
•
Rumah yang berdiri dua meter di atas tanah ditopang oleh tiang yang tidak pernah menyentuh bumi atau tanah (Tonggak tuo). Tiang ini bertumpu di atas batu datar yang kuat dan lebar. Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya.
Bangunan ini direkatkan dan disambungkan oleh Pasak, hal ini membuat bangunan memiliki sifat yang sangat lentur.
•
Bangunan bagian luar pun dibuat sedikit miring ke arah luar,
Bentuk atap yang melengkung dan runcing Terkesan menukik ke atas (Gonjong), Desain ini dimaksudkan agar saat hujan, air dapat mengalir langsung ke bawah sehingga tidak membebani bangunannya.
•
Keserasian warna hitam, merah, dan sentuhan warna emas dalam kostum ini merupakan warna "Marawa Minangkabau". Dimana Hitam melambangkan Akal dan budi, Merah melambangkan Keberanian, dan Kuning (Gold) yang melambangkan Keagungan masyarakat Minangkabau.
•
Warisan Rumah Gadang ini, mengingatkan bahwa Alam adalah Sahabat, Alam adalah Rumah kita. Maka, kembalilah ke Alam, Pahamilah Alam dan kemudian Semesta pun akan memahami kita.
Photo : Puteri Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar