Selasa, 19 Januari 2016

Hari Ini, Tepatnya 20 Tahun Tenggelam nya Kapal Gurita.

Kapal Gurita (Antara Aceh Com)

Warga Sabang Tabur Bunga di Lokasi Karamnya Gurita
Monumen tenggelamnya Ferry KMP. Gurita yg tenggelam 19 Januari 1996. 



BANDA ACEH - Mengenang  tenggelamnya KMP Gurita pada 19 Januari 1996 lalu, sebagian warga Sabang yang selamat dari tragedi itu maupun ahli waris korban, Minggu (19/1/2014)  melakukan tabur bunga di lokasi tenggelamnya Gurita.
"Tabur bunga dilakukan oleh warga Sabang yang Minggu pagi kembali dari Banda Aceh ke Sabang naik kapal cepat maupun pada siangnya oleh penumpang KMP BRR saat melintas di titik karamnya Gurita," kata Zulfi Purnawati SSos, kakak kandung dari Jumadi Gusti Akhyar, salah satu dari ratusan korban meninggal dalam tragedi Gurita 18 tahun silam di perairan Ujung Seuke, Sabang.
Zulfi Purnawati yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Sabang menambahkan, ritual tabur bunga di lokasi karamnya KMP Gurita, rutin dilakukan para keluarga korban yang selamat (survivor) sejak 19 Januari 1997, setahun pascatragedi Gurita.  "Bukan cuma tabur bunga, para korban yang selamat, ahli waris korban, maupun warga Sabang pada umumnya selalu  melakukan doa bersama secara singkat di lokasi tenggelamnya kapal penyeberangan tersebut," ujarnya.
Lahmuddin, salah seorang saksi hidup korban KMP Gurita mengaku tiap tahun menabur bunga di lokasi tenggelamnya Gurita untuk mgenang arwah korban.  Mantan pemain sepak bola Persiraja yang sekarang bekerja di Sabang itu menabur bunga tadi pagi saat melintas naik kapal cepat di lokasi karamnya Gurita dan berdoa sejenak di lokasi itu. Selain itu, kata Zulfi Purnawati, keluarga korban yang hilang dan tenggelam bersama Gurita juga rutin setiap 19 Januari membaca Surah Yasin di rumah masing-masing.
KMP Gurita yang 18 tahun lalu membawa 236 penumpang dan anak buah kapal (ABK), tenggelam di kedalaman 385 meter akibat disapu ombak di perairan Sabang dalam perjalanan dari Banda Aceh ke Sabang. Saat tenggelam, kapal itu sarat penumpang dan muatan. Di antaranya tiang listrik dan semen. Saking dramatisnya kejadian itu, korban yang selamat mengibaratkannya sebagai tragedi Titanic versi Aceh. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pageant Daily : Miss Universe 2023

 Miss Universe 2023 : My Favorites Argentina , Australia, Brazil, Cameroon, Canada, Colombia, Costa Rica, Ecuador, El Salvador, Germany, Hon...